Bagaimana Keadaan Kita Disaat Maut Menjemput


Banyak sekali kejadian yang kita ketahui, demi Allah, dan aku akan memberikan contohnya. Di mesir, dan seorang syekh yang meriwayatkan ini, seorang syekh yang sangat terkenal di Mesir. Di berkata dia sedang mengendarai mobilnya dan dia melihat mobil lainnya. Di dalamnya ada seorang pemuda dan pacarnya. Mereka akan pergi ke Mediterrania, mereka sedang berekreasi. Mobil itu mengebut. Dan syekh ini berkata “La haula wa la quwwata illa billah.” Seiring syekh ini mengemudi, dia menemukan mobil itu mengalami kecelakaan dengan sebuah truk menibannya. Dan syekh ini keluar dari mobilnya, dia menarik keluar pemuda itu berkata “Aku sadar bahwa anak ini sedang sekarat.” Dia dalam keadaan yang parah, jadi syekh itu memberitahunya “Nak, ucapkanlah La ilaha ilallah.” Kemudian anak itu menegadahkan kepalanya dan berkata “aku benci dia”, lalu dia meninggal. Apa yang terjadi? 

Insiden lainnya, sekumpulan orang di Mesir. Mereka ingin berpesta, tapi mereka melupakan minuman anggurnya, mereka ingin mabuk-mabukan. Mereka muslim dan mereka berkendara untuk mengambil khamr (Minuman memabukkan)itu. Tapi kecelakaan terjadi, dan dua orang di antara mereka keluar dari mobilnya, dan salah satunya melihat kepada temannya, dan temannya terlihat baik-baik saja, tapi tiba-tiba dia mulai berkata “Aku tidak bisa menemuin-Nya, aku tidak bisa menemui-Nya.” Dan dia bertanya “Siapa?” “Allah”,kemudian temannya meninggal.

Sebuah kisah nyata lainnya, seorang business man di pesawat. Dia tidak bisa bernapas dan merasa letih. Seseorang disampingnya merasa khawatir. Dia mulai memegangi kopernya, keadaannya semakin memburuk dan dia tidak bisa bernapas. Dan orang di sampingnya berkata “Ucapkanlah La ilaha ilallah.” Dia menyadari bahwa dia akan meninggal, malaikat maut sudah menantinya, tidak ada yang bisa menghentikannya. Kejadinnya di pesawat, tapi orang itu malah berkata “berikan aku kopernya, berikan aku kopernya.” Dia disuruh mengucapkan “La ilaha ilallah.” Tapi dia malah mengatakan “Tidak, berkan aku kopernya, segalanya ada di dalam koper ini, kekayaanku dan semuanya. Berikan aku kopernya, biarkan aku memegangnya.” Dan ketika dia sudahmemegangnya... Ucapkan “La ilaha ilallah.” Dan dia melihat orang disampingnya “Wahai saudaraku, kapanpun aku ingin mengucapkan kata-kata itu, aku tidak bisa mengucapkannya.” Kemudian dia meniggal. Pada saat menjelang ajal, setan mendatangimu dan kau melihat amal burukmu. “Aku tidak bisa bertemu Allah dengan amal ini, aku tidak bisa menemui-Nya seperti ini. Aku belum bertaubat, aku tidak ingin mati. Dan apa kata-kata terakhir yang akan kau ucapkan? “Jangan, jangan, tunggu dulu, aku tidak mau bertemu dengan Allah, jangan dulu, aku belum siap.” 

Sebaliknya, orang-orang dengan akhir yang baik. Aku akan memberikanmu contohnya. Syekh Sharaawy dari Mesir. Mungkin kebanyakan dari kalian mengenalnya, dia sangat terkenal, menghabiskan hidupnya untuk memanggil orang-orang menuju Allah dan Rasul-Nya. Dia mencintai Rasulullah S.A.W. Inilah kepribadiannya, dan dia mengajarkan orang-orang agar mencintai Rasulullah S.A.W. Inilah hidupnya. Pada saat Syekh Sharaawy menjlang wafatnya, anaknya bercerita dia melihat ke atas dan mengucapkan “Asyhadu an la ilaha ilallah”, kemudian dia tersenyum. “Wa ashadu anna muhammadan rasululah marhaban bi rasulillah”, kemudian dia wafat. Dia berkata “Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang patut disembah kecuali Allah, kemudian dia melhat ke atas dan berkata “Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, selamat datang wahai Nabi Allah”,kemudian dia meninggal. Jika kata-kata terakhir yang kuucapkan adalah La ilaha ilallah, maka segala puji bagi Allah, tapi apakah itu yang akan kuucapkan?

Thanks to:
Ustadh Hassan Elwan
Inkofknowledge
Lampu Islam
Previous
Next Post »